Monday, December 14, 2009

terbangkan aku ke kaabah

aku ini cuma sebutir debu yang terbang dibawa angin
lalu terdampar di pepenjuru dunia sampai kini masih di sini
dan aku merasa sangat ingin terbang ke kaabah
lalu bersemadi di hajrul aswad di bawah bayangan kiswah
atau terdampar di celah rekahan batu antara multazam
biar air mata hujjaj menitis membasahi ku, sungguh aku rela
dan itulah kebahagiaan yang ku dambakan di saat2 akhir usia
oh angin marilah kemari..bukankah aku temanmu sekian lama
bertandanglah ke daerah gersang tanpa belas dan bawalah aku
pergi jauh agar kenangan ku tidak lagi bisa kembali selamanya
bawalah aku ke kaabah..di sana syurga sang pencinta yang luka
hari ini penghujung usia ku di sini, dan esok tahun baru
aku rayakan di sana di bawah lembayung rahmat Ilahi dan doa2
dari jiwa dan hati yang merasa dan menyaksi rindu para kekasih
jasad ku hina bagai debu yang masih terdampar di daerah gersang
sungguh jiwa dan hati ku ingin terbang ke arasy menagih kasih
dari Kekasih yang sekian lama merendamku dalam lautan sabar
agar Dia rela menitipkan bayu keras menghembus membongkar
sekujur jasad yang hina bagai debu yang terlena dalam angan
terbangkan aku kirimkan aku ke kaabah..dan tinggalkan aku
biar 1431 berulang kembali aku kan pasti bisa bersabar dalam rela
menanti hati ku yang munajat dan menagih kasih di arasy
entah dia tega kembali setelah menyaksi Wajah Kekasih yang abadi
dan aku..jasad yang hina bagai debu, kini terdampar di jamrah..

Wednesday, December 9, 2009

hidup kita bagai rerama

hidup kita pada hari ini bagai rerama yang berterbangan di taman
dari kuntum ke kuntum dari kelopak ke kelopak dari dahan ke dahan
menikmati sedikit manis madu dan bersukaria bersama teman-teman

terpesona oleh keindahan warna sepasang sayap yang pantas berputar
terkesima oleh kecantikan warna flora di musim bebunga mekar
terbang bebas ke sana sini dibawa hembusan bayu bulan mac yang segar

tahukah engkau keindahan ini pabila sangkakala ditiup maka ia berakhir
terbelah langit bertaburan bulan bintang gunung ganang habis terjungkir
bergoncang bumi terburai isi, binasa makhluk melata umpama buih di atas pasir

bukankah kita manusia, makhluk Allah yang terbaik pernah diciptakan
tugas menjadi hamba Allah dan khalifah, supaya bumi ini dimakmurkan
lantas mengapa kita mengikuti jalan nafsu, di atas bumi melakukan kebinasaan

ingatlah, diri kita ini dijadikan punya rahasia dan hikmah yang besar
supaya kita menjadi hamba yang soleh, muttaqin yang sejati, mujahid yang benar
berakhlaq mulia, tulus ikhlas, berilmu bertaqwa, tauhid yang murni menjadi akar

jasad direka sedemikian rupa agar engkau qiam, ruku dan sujud dengan aman
mata terpaku ke tanah tempat asal kita dan kepadanya kita bakal disemadikan
wajah terarah ke kaabah, hati memandang kepada Allah, kepada Dia kita dikembalikan

lisan zahirmu, akan KalamNya bacalah; lisan batinmu akan zikirNya kumandangkanlah
setiap denyut nadi degup jantung rasa syukur dan takzim, kebesaranNya renungkanlah
setiap gerak dan diam, setiap urat dan sendi, darah yang mengalir, ayat2Nya fikirkanlah

aku kini umpama kolek yang kerdil belayar di atas belas ihsanNya menuju muara
akan tiba saatnya hidup ini berakhir dan aku bakal dilambung ombak lautan tiada tara
aku hidup bagai rerama terbang dalam rahmanNya, di malam hari kepadaNya mengadu lara.

Monday, December 7, 2009

jika aku menjadi pungguk

sejak dulu aku merasakan langit yang ingin ku capai semakin jauh
mungkinkah telapak kaki ku selama ini tidak berpijak di gunung
ataukah aku yang semakin lama semakin karam di lautan
apakah langit yang ku impikan hanya segumpal awan yang membiru
yang dihiasi dengan warna-warna pelangi yang tiada rembulan dipagar bintang
apabila hati ku menginginkan rembulan emas dan bintang kejora
aku tetiba diselubungi malam yang kelam dan menakutkan
apakah aku sekedar pungguk yang terikat kaki di pucuk pohon cemara
yang enggan menentang sinar mentari yang sadis dan tidak peduli siapa
dunia ku kelam, aku tak bisa terbang seperti helang sayup di awan
selalu ku rasakan rembulan emas melihat dan mentertawakan
nasib pungguk yang sejak berzaman menghabiskan malam merindu dendam
apakah aku harus kembali ke rimba berteman tikus dan serangga..
mempersetan segala keindahan yang mempesona dan menguja
kiranya hidup ini dan keindahannya bukan untuk si pungguk yang sengsara
ia milik merak yang menggigal di istana dan garoda yang merajalela
oh! apakah aku harus menangisi nasib diri yang sejak dulu sepi
airmata yang ku warisi sejak berkurun sudah sememangnya tidak punya erti
setiap yang bernyawa punya jatidiri yang dititipkan Rabbul 'Izzati
keinginan dan kecintaan tidak pernah mampu mengubah takdir Ilahi
jika hutan ini yang terbaik untuk ku maka sesungguhnya redhalah aku
menjadi pungguk yang rindu, kasih dan bertasbih kepada Dia, Pemegang jiwaku
biarlah aku terus sedemikian ini sampai saat yang dijanjikan
sesungguhnya hari kiamat, bulan, bintang dan mentari enggan lagi berputaran
bersatu dalam kekalutan, dan aku yang telah terfana dengan cinta
kini menyedari; hari ini telah bersatu pungguk dengan rembulan dan bintang
namun cintanya yang telah terkorban sekian lama tidak lagi bersisa
cuma helaan nafas yang berat dan terbatas masih mengungkapkan doa
buat kekasih yang telah bepisah sekian lama dan kini tidak lagi kenal sesiapa..

Monday, November 23, 2009

aku cuma sebutir debu

bila ku pandang ke hadapan
ku lihat hanya batu2 kuburan
harapan hanya pada Dia
beberapa saat yang tinggal
bersama sedikit hasrat dan kudrat
di sini aku berdiri
menjunjung perintah Ilahi
tiada daya dan upaya
harapan hanya pada Dia
bila ku pandang ke hadapan
ku lihat hanya padang yang gersang
dan manusia yang telanjang
harapan hanya pada Dia
moga hidup yang sebentar
membekal sinar di hari yang sukar
hari ini, dunia masih berbaki
dan aku, masih berdiri di atas kaki
bumi yang ku injak
langit yang ku junjung
menjadi saksi, kini, di sini, di saat ini..
aku bukan gunung yang gagah
aku juga bukan langit yang megah
tapi cuma sebutir debu
yang ingin diterbangkan ke awan
lalu meresap ke langit
menjadi bulan dan bintang
yang menghiasi malam
dan musafir yang mencari jalan pulang
aku ingin menjadi awan hitam
yang terurai menjadi hujan
membasahi padang dan hutan
dan reriang di celah rerumputan
aku ingin menjadi sekedar debuan tanah
yang terhumban ke laut menjadi pulau
atau karam menjadi karang
biar dengan sedikit hasrat dan kudrat
dalam saat2 hidup yang sebentar
melakar sinar untuk bekalan di hari yang sukar..

Tuesday, November 17, 2009

kini aku terbang ke awan

kelmarin aku telah datang ke lembah ini
bersama awan hitam yang sarat
ku lihat wajah anak-anak dunia
ceria meraikan titis-titis hujan
sebentar kemudian aku berada di mana-mana
anak-anak dunia dalam keakraban kasih
menyangka aku terus tinggal di lembah ini
dalam alpa, terlepas aku dari ingatan
sedikit demi sedikit aku terbebas
dan, hari ini aku telah terbang kembali ke awan
angin membawa aku pergi entah kemana
lembah belantara, puncak gunung membiru
entah bagaimana riak wajah anak-anak dunia
apakah mereka rindukan aku?
hari ini mentari durjana menguraikan jasadku
hingga aku tidak lagi dikenal bagai titis-titis hujan
sarat dalam awan hitam yang membawa harapan
dan ceria wajah anak-anak dunia
aku kini terus terbang ke langit biru
tidak lagi menjejak lembah dan awan
mungkin sesekali dalam igauan
anak-anak dunia merasa terkenang
aku yang suatu masa dahulu
pernah mendatangi lembah ini
dengan seribu harapan dan kasih sayang
biarlah kenangan manis itu terukir
di celah rekahan batu dan perdu pohon kayu
siapa tahu suatu masa nanti aku kembali
bersama hembusan bayu dan cebisan salji.

hidupmu, luruskanlah

saat-saat yang mendatang silih berganti
bersama bingkisan kasih sang kekasih
mengetuk jiwa alpa dalam lena dunia
umpama tetesan air hujan yang berkah
menyegar rerumput yang kering layu
bahana mentari sadis yang membakar
jiwa-jiwa yang sekian lama terkesima
pada fatamorgana yang mengalir bagai air
hari demi hari nafsu dituruti dijejaki
sampai usia senja habis entah di mana
engkau terdampar dihempas badai
bagai sesampah yang mudik ketika pasang
lalu tersangkut di celah pepohon bakau
membusuk, mereput, terbuang dan dilupakan
teman, kekayaan kita berada di atas lidah dan hati
luruskan lidah mu dengan kalimah tahmid
luruskan hatimu dengan kalimah tauhid
Dia, akan meluruskan hidupmu dengan Quraan
memimpinmu dengan Sunnah Rasul Pilihan SAW
sesungguhnya hidup ini dan dunia yang menjadi wadahnya
hanyalah kesenangan yang secebis cuma
dan engkau bisa terlena oleh belaian palsu hawa
apakah enagkau rela korbankan jiwamu di altar kebatilan?
ingatlah, nafas ini dan jejak ini bakal ditanya kemana hala tujunya
dan keperluan hidup yang ringkas ini juga tidak dilupakan
oh ayah, sungguh aku telah menyaksikan betapa telapak tangan mu
hampa tidak membawa walau sebutir beras ke sana
walau saban hari seusia hidupmu engkau memperjuangkannya
maka hari ini aku tidak rela, zuriatmu yang kerdil
memilih jalan berliku yang telah banyak makan korban
biarlah umat manusia dengan nasib untungnya
dan biarlah aku memilih jalan yang besar dan lurus ini
dan aku ikuti jejak langkah mereka yang mencapai syurga..

Thursday, November 12, 2009

ole-ole buat tamuku

entah mengapa
di waktu ini
aku didatangi tetamu..
dulu, pernah ada
tamu serupa dia
namun telah pergi
bersama ole-ole
dan tak pernah kembali..
apakah tetamu ini
tamu terakhir ku
yang datang lewat senja..?

masuklah ke rumah ku
nanti aku suguhkan
ole-ole yang manis
khas buat tamu istimewa..
nanti bila telah kelam
andai dia sudi bermalam
terpencar nur cemerlang
di rumah ku
yang sejak dulu suram..

entah mengapa
di waktu ini
aku didatangi tetamu..
apakah dia
ingin membawa ku pergi
menjelajah dunia misteri
lalu aku terpaksa
tinggalkan rumah
penuh kenangan ini..
nanti aku bawa bersama
ole-ole istimewa
bekal buat kita berdua
agar perjalanan yang berliku
membawa kita
menuju matlamat yang satu..

peringatan buat spesis kita

kulihat langit mendung
lalu hujan turun
membasahi dedaun
dan rerumputan
bumi menerima dengan pasrah
biarpun bukit dan lembah
telah hampir punah
rerama dan reriang
berdiam diri di dahan rendang
dan perdu ara songsang
suara zikir yang mersik
di kala lewat senja
hanya spesis kita
yang berpetualang
dengan keakuan
yang zalim dan bebal
tidak pernah insaf
berkah yang turun
bersama titisan hujan
tidak pernah dikenang
apa lagi mengucap syukur
nanti bila tanah meluncur
bumi melulur
bangunan hancur
apakah baru akur
bila jasad lebur
tanpa kubur
baru airmata bercucur
mungkin hari ini
langit dan bumi
tidak lagi betah
kerenah spesis kita
yang telah mati jiwa
walau masih bernyawa.


Tuesday, October 13, 2009

kitalah Si Tuah

ini tahun ketiga
kita merantau
di daerah aman
harapan yang dulu
masih belum pudar
biar gempa
mamah bumi padang
biar taufan
terjah bumi manila
lihatlah kawan
kita masih
bisa tertawa
biar terbang berjuta
dalam hujan
lewat senja
air masih tiada..

ini tahun ketiga
kita merantau
di daerah aman
harapan yang dulu
marak membakar
kini pudar
namun masih
berbara..
lihat wajah ayah
dia masih
bisa berjenaka
buat rumah terbuka
dalam redup mata
dan gementar dada..

ini tahun ketiga
kita merantau
di daerah aman
harapan yang dulu
masih bersyair
lagu anak bangsa
tenanglah..
jangan kecewa
saksikanlah
di tanah aman ini
kalian bakal menempa
gemilang..

wahai empunya kata
kotakan..
janji kepada anak bangsa
dan modal berjuta
telah kita tumpahkan
apakah cuma ini
pencak pendekar
kokok bergegar
tahi sangkut di gelegar
kita bukan
jebat derhaka
kita bukan
megat seri rama
kita bukan
lembing awang
pulang ke dayang..
kita adalah
generasi pendokong
gagasan 1Malaysia
dan kitalah
yang satu itu
kitalah Si Tuah
yang sabar..

Monday, October 12, 2009

sebulan berlalu

sebulan berlalu
raya sakan
makan sakan
tepu otak
gersang ilham
benar kata orang
kenyang perut
tumpul rasa
benak jiwa
hanya salam
kalam dan ta'am
silaturrahim
tawadu' dan ihsan
saling memaafkan..

sebulan berlalu
apakah masih terasa
manis rasa syukur
sayu sebak syahdu
ruku' sujud padaNya
memang benar
puasa mesra rasa
qiam mesra jiwa
kunci rahasia
ikhlas dan taqwa
pada lapar dan jaga..

sebulan berlalu
Al Qadar
seketika cuma
desakan harapan
doa2 dipanjatkan
namun bukan itu
Iman dan ihtisab
yang sebulan
merambat siang malam
kasih dan korban
menempa bekas jiwa
mengisi air abadi
biar setetes cuma di mata
seiring gerimis
di malam Al Qadar
menghilang
gersang setahun.

Sunday, September 13, 2009

tamu di malam ramadan

tetamu itu telah datang
mencari hati yang jaga
tidak melihat baju raya
perabot dan langsir baru
kita mencari dengan mata
dia mencari nur qalbu
walau sebesar biji sawi
terbenam di dasar hati
malam itu ramai jasad
rukuk, sujud dan berdiri
dan mata2 yang basah
doa antara baris kata
rintihan dalam suara
kata hati tak terungkap
hasrat antara iman dan ihtisab
pembeda antara dua cinta
dunia fana akhirat yang baqa
malam itu sang pencinta
asyik kata dalam pasrah
malang sang pendusta
masih diulit mimpi indah
ramadan oh ramadan
saban tahun memberi harapan
umat akhir zaman
masih alpa dalam kesenangan
makan kenyang tidur lena
kini lebaran menjelang
lailatul qadar pergi jua
hanya sang pencinta tetap setia
qiam di perbatasan
hingga saat terakhir
mendayu alunan takbir.

Thursday, September 10, 2009

al Qadar di hati

apakah akhirnya
aku tewas jua
oleh mata yang celaka
dan jiwa yang lara
apakah aku
telah ditinggalkan teman..

dulu..
di ketika ini
aku tidak lagi menginginkan
ayam penyek dan sambal belacan
apa lagi tidur dan bermimpi..

sangka ku..
aku terjauh
dari orang tersayang
dan teman seperjuangan
maka aku mampu
sentiasa bersama Dia..
namun rupanya
musuh mengikutku
kemana-mana..

Tuhan ku..
hanya padaMu ku titipkan
rintihan
dalam jiwa yang sunyi
datangkanlah
ke dalam hati ini
al Qadar
tanpa mengira
malam dan siang
izinkanlah tetamu
di bulan mulia ini
sudi menanti
agar ku hiasi rumah sunyi
sebelum bulan sabit
beredar pergi..

Monday, September 7, 2009

bulan pembebasan

lihat di luar sana
mereka kesana kemari
berkerut di dahi
fikir..
20 hari berlalu
apakah tercapai rahmat?
apakah tercapai maghfirah?
kini 10 hari terakhir
nuzul quran
lailatul qadr
kelepasan dari jahanam
fikir lagi..
berkerut di dahi
layakkah aku
mampukah aku..
sukarnya..
ku pejamkan mata di kala siang
celikkan mata di kala malam..
mengapa jasad ini dan jiwa ini
masih terasa longlai
untuk mencapai janji qudus..
lihat di luar sana
mereka kesana kemari
berlari dan fikir..
makan apakah..?
minum apakah..?
pakai apakah..?
bukankah ramadan
bulan pembebasan
jasad, jiwa dan hati..?
sayugia sekian lama
dibelenggu penjajah kejam
kini duduk dan fikir
dan buatlah keputusan..

Wednesday, September 2, 2009

bapaku sedang menanti


di pusara sunyi ini
terbaring jasad bapa..
terkenang daku
ketika ku papah
bapa yang sedang payah
lalu ku tanya
tentang masa depan
wajahnya membayangkan
esok yang tidak pasti
dan jiwa yang pasrah..
maka pusara ini
menyimpan segala
mimpi yang tiada jaga
sejak 70 tahun
maka akulah
penyambung langkah
yang belum mati
hasrat yang tak pernah padam..
di pusara yang sunyi ini
terbaring jasad bapa
tetapi tiada hatinya
kerna masih hidup
dalam dadaku
menjadi legasi
genarasiku..
sabar dan pasrah
tawakkal ala Allah
ku sandarkan hidup mati
kepada Dia
bukankah bapa ku
pergi menemui Dia
mungkin dia menerima
bingkisan ku lewat syaaban
dan ramadan..
dan aku masih terkenang
senyum yang membayang
hasrat yang payah
di saat2 akhir berpisah..
baru kelmarin
bapa datang dengan wajah girang
sungguh dia sedang menanti
saat aku kembali
untuk bersamanya lagi
meniti hidup yang tiada mati.

Thursday, August 27, 2009

ibuku yang keseorangan

ibu..
anakanda datang
dari jauh
namun jarak tiada apa
kerna hati ku
masih berada di rumah ini
biar jasad terpisah
namun darah mu
mengalir di jantungku
bagaimana
bisa ku lupa
ku gagahi jua
dalam kesempatan
yang sedikit cuma
anakanda mengerti
sejak ayah pergi
ibu tiada siapa di sisi
cuma anak-anak
datang sesekali
melihat dengan kasih
dengan rindu
senyum dan tawa
dan air tangan
yang membesarkan kami
oh ibu..
anakanda
pasti kan pulang jua
biar di hujung dunia
denyutan jantung kita sama
dan minat kita serupa
beberapa rakaat
di hadapanNya
mengubat kenangan
bersama ayah
kami anak lelaki
yang membawa warisan
memikul amanah
agar ibu
dan rumah tua ini
tidak sunyi
oh ibu..
anakanda kembali
petang ini
kita berbuka puasa
dan mengkisah
kenangan lama
tanpa ku sedari
anakanda yang dulu
tidur di riba mu
kini masih
merasakan kasih..

Sunday, August 23, 2009

bulan jihad

sebelas bulan
melayan perut
mata dan farji
hasilnya?
stress..
bulan ini
patut rehat..
lalu jiwa dan hati
jihad mencari janji
silih berganti hari
di manakah malam
yang sebanding
83 tahun usia
tegakah
diulit mimpi lagi?
mata, butakan
telinga, pekakkan
lidah, bisukan
otak, lupakan
dari dunia yang fana
lihat, dengar, kata, fikir
akhirat
keagungan Ilahi
hingga jiwa dan hati
terpadu
dalam iman dan ihtisab
dalam siyam dan qiyam
hasrat hanya satu
moga Dia redha
memberi hadiah
Taqwa
di pagi raya.

Wednesday, August 19, 2009

hati terpenjara

mengapa kita
masih dituliskan rezeki
di sini?
apakah mungkin di sini
jejak terakhir ..
mengapa bukan
di sana, di sisi kecintaan
tempat bercanda..
apakah Allah lebih kasih
di sini
mendirikan bukti
dan saksi..
tiap saat
tiap jejak
mungkin di sini
berakhir usia
maka relakanlah
andai di sini
gugur jasad kita
kerna mungkin
di sini tertumpah
kasih Allah..
perjalanan kembali
masih jauh;
namun hakikatnya
Dia tidak pernah
meninggalkan dan melupakan.
andai cinta
tertumpah pada insan
yang jauh nun di sana
sadarlah..
sesungguhnya mereka
tidak mampu memiliki
hati yang kasih
kerna hati ini
telah fana di dalam
penjaraNya.

ramadan datang lagi

sejak 11 bulan
kini di ambang pintu
sungguh tulus tetamu ini
pintanya hanya secebis hati yang rela
dan hasrat yang tekal
agar engkau kembali
kepada fitrah
tinggalkan segala kepalsuan
dan kesesiaan
ramadan menjanjikan
keampunan
rahmat
pembebasan
taqwa
lailatul qadar
maka rebutlah permata
dari tiap saat yang berlalu
jawaban dari setiap bingkisan
rehatkan diri mu
di rumah Allah
tenangkan hati mu
dalam zikrullah
bukankah iblis durjana itu
terbelenggu dalam kehinaan
mengapa nafsu mu pula
engkau biarkan menjadi setan?
ramadan..
engkau telah bertandang
ke rumah ku
sedang ramadan yang dulu
masih belum pulang..

Wednesday, August 12, 2009

tarikat anak sekolah dan orang pencen

Di zaman ini
mencapai syurga
bukan mustahil
jalannya begitu mudah
sangat hampir
begitu jelas
hingga sukar dipercaya
lihatlah anak sekolah
dan orang pencen
saban hari
melalui jalan itu
tanpa sedar
tanpa percaya
itulah jalan syurga
di situlah
taman syurga
hingga suatu masa
mereka lalu alpa
dan tertanya2
di mana jalan syurga
sedang jalan itu
masih ada di situ
laluan anak sekolah
dan orang pencen
mereka saban hari
melihat tanpa mengerti
di akhir zaman ini
laluan anak sekolah
dan orang pencen
itulah tarikat
yang tinggal buat kita.

Monday, August 3, 2009

dunia yang tak pernah bosan

entah mengapa
malas rasanya berkarya
mungkin ilham yang kontang
atau rasa yang gersang
atau rutin hidup yang bosan?

wahai diri..
selagi engkau mengaku manusia
bosan itu adalah ucapan dunia
sedang di syorga segalanya sentiasa berubah
dan engkau sentiasa tertanya-tanya
nikmat apakah selepas ini
sedang nikmat semalam masih terasa
dan engkau sadar setelah 40 tahun
dan di hadapan mu ada 70 ribu bidadari
ah! andai mereka tahu kerana apa
aku perolehi keampunan dan kemuliaan ini..

atau..
siksa apakah selepas ini
sedang azab dahulu masih berbisa
dan aku telah merana sejak seribu tahun
ah! andai aku bisa kembali buat sesaat..
ah! andai aku tidak mengikuti syaitan terkutuk..

hari-hari ini bagaikan mentari yang terbit dan terbenam
dan bulan yang mengambang dan hilang
sedang ombak di pantai terus menghempas
dan pepasiran menerima dengan rela
bukankah nafas mu, jantung mu masih seperti 45 tahun dulu?
sungguh, jika dunia ini tidak pernah bosan dengan mu
mengapa begitu berani dan carut lidah mu yang tidak bertulang
mengatakan bosan kepada Tuhan dan SunnahNya yang sempurna..?

aduh! kiranya aku masih menjadi mangsa kedangkalan iman...

Wednesday, July 29, 2009

dimensi keramat

Aku rasakan
azamku masih kuat
masih seperti dulu
jika kala muda
jejakku merata
ceruk rantau
aku dirikan bukti
dan saksi
kini, aku rasakan
masih berada
di jalan itu juga
kini, di sini
aku dirikan bukti
dan saksi
jejak ini
jejak ku jua
setiap tapak kaki
di lembah
dan gunung
di situ, di ketika itu
dalam sepertiga saat
kilasan zikrullah
cukup jadi bukti
langit dan bumi
jadi saksi
aku masih beraksi
di jalan itu
yang ku tempuhi
sejak kala muda
dan langkah ku
masih berdaya
menjejaki gurun
dan laut
selagi nafas
masih segar
ingatan masih
tegar dalam ikrar
di ruang bai'at
dalam dimensi keramat
20 tahun lalu.

entah mengapa

Entah mengapa sejak ku pulang
Ilham puisi kasih lewat kata-kata
Tidak lagi bisa ku coretkan..

Apakah setelah bertentang mata
Hati ku telah terpaut lalu enggan
Mengikut ku kembali ke daerah ini?

Atau apakah ilham kasih
Berubah mengikut waktu
Menjadi nota cinta lagu rindu?

Tapi seruling anak kembara
Belum pernah terdengar alunnya
Walau setelah bertahun di rantau..

Sesekali dapat ku rasakan
bagai ada bingkisan dinihari
Lewat siulan unggas, apakah itu?

Ah! kiranya aku
masih terlalu dungu
Untuk memahami bahasa cinta sebenar..

Apakah rembulan membutakan hati ku
Atau mentari membutakan mata ku
Atau aku yang terfana oleh dunia?

Mungkin aku harus segera kembali ke sana
Menelusuri jejak cinta
yang kelmarin ku tinggalkan

Alangkah kiranya bisa ku temui kembali hati ku
Ketika bersama kalungan bunga
Dan kehangatan kucupan pertama..

Mungkinkah hati ku yang dulu itu
Bisa mengenali wajah ku kini yang kian suram
dimamah usia dan dosa-dosa..?

Wednesday, July 22, 2009

syurga yang disegerakan

Di sini..
di tempat ini
taman syurga akhirat
yang disegerakan
dan penghuninya
engkau lihat mereka
bagai angin bertiup
bagai air mengalir
setiap pagi dan petang
permulaan malam.

Di sini..
di tempat ini
piala2 diedarkan
minuman2 dihidangkan
para penghuni
taman syurga akhirat
yang disegerakan
merasai sepenuh nikmat
bila hijab tersingkap.

Di sini..
di tempat ini
tidakkah kau lihat
wajah-wajah
gembira dan tenang
tiada apa yang diharapkan
melainkan pertemuan itu
di taman syurga hakiki
dengan Kekasih.


Di sini..
di tempat ini
taman syurga akhirat
yang disegerakan
tidakkah kau lihat
hati-hati yang menyaksi
jiwa-jiwa yang rindu dan asyik
tidak pernah jemu menanti
saat kembali.

muniyatul musolli

Segala puji bagi Allah SWT
Tuhan sekalian alam,
Tuhan yang menjadikan
solat lima waktu
jalan bagi sekalian muttaqiin.

Tuhan yang menjadikan
di dalam solat itu
sejuk mata hati
penghulu segala mursalin,
Muhammad SAW
dengan musyahadah akan Tuhan
dalam solatnya.

Dan menjadikan solat itu
satu rukun dari rukun agama
dan menjadikan padanya
lazat manis khidmat
solat yang menempati syurga
yang disegerakan di dunia
bagi segala hambaNya yang muhibbin.

Dan tempat galian segala rahsia
daripada tajalli Allah SWT
bagi orang yang asyik;
rindu mereka akan mahbubnya;
iaitu Allah SWT.

Segala puji bagi Allah SWT
yang telah menjadikan kita
sebaik2 makhluk,
meletakkan kita di sebaik2 tempat,
memerintahkan kita sebaik2 perintah,
mengurniakan kita sebaik2 kurniaan.

Ya Allah, pautkan hati ku di rumahMu
terbitkan rinduku dalam qiam,
ruku' dan sujud kepadaMu,
terlerai kasihku menyebut NamaMu,
fana diriku menyaksikan KeagunganMu.

Hingga tidak lagi aku mampu
melangkah pergi,
melainkan dengan zikirMu
dan setiap saat ku menanti
seruan dariMu.

Labbaik..
ku datang lagi dan lagi
dengan jasadku
sedang jiwa dan hatiku
tidak pernah berpaling dari Mu.

Monday, July 20, 2009

isteriku, di ulangtahun ke 19..

Isteriku..
sejak 19 tahun lalu
engkau menjadi isteri ku
telah ku temui ramai wanita2
tiada yang lebih hebat darimu
kerna telah tertulis
hanya engkau
untuk ku..

Isteriku..
sejak 19 tahun lalu
bukan sedikit cobaan
di pinggiran jalan hidup
umpama jurang maut
hanya kesabaran
dalam pengorbanan
yang menemukan
hati kita..

Isteriku..
sejak 19 tahun lalu
lima kali syahid engkau lalui
belum ajal berpantang mati
seorang putera empat puteri
tiada wanita lain
hanya engkau
ibu mitsali..

Isteriku..
sejak 19 tahun lalu
apakah ada jasaku padamu
yang meneguhkan langkah di sirat
dan bisa menyelamatkan mu
dari percikan
bara jahanam..

Isteriku..
sejak 19 tahun lalu
belum pernah aku berputus asa
membina mahligai syurga kita
dengan jihad diri dan harta
bukankah impianmu
menjadi ratu di syurgaku..

Isteriku..
sejak 19 tahun lalu
ku fikirkan pada saat ini
betapa kurnia Allah buat kita
harta dan keriangan silih berganti
datang dan pergi
namun hidayah
adalah segalanya..

Isteriku..
di saat ini 19 tahun lagi
andai kita masih bisa
melihat bulan dan mentari
biarlah saat yang berlalu
menjadi zikir qalbi
dan lisan suci..

Isteriku..
di saat ini 19 tahun lagi
andai hanya ruh kita bisa berbicara
lewat rasa syukur dan kasih
kepada Ilahi,
hanya sedikit harta jariah
ilmu manfaat
dan anak2 yang berbakti
penerus legasi
agar di bulan syaaban
kita tidak merasa
kecewa menanti
di pinggir pusara..

Sunday, July 19, 2009

seorang caca tua

Seorang caca sering ku lihat
kelibatnya di rumah sejahtera ini
hari ini bersungguh hati membaca
bingkisan suci Maha Pencipta
dan puji-pujian buat kekasih
entah difahami bahasa syurga
tapi besar hasratnya, agar syurga
memahami bahasanya ..

Rembesan airmata mengalir
lewat pipi kering berkedut
mungkin singgah rasa kasih
buat Yang Maha Pengasih
atau hadir imbasan syurga
salam dari Maha Pencipta
atau terimbau dosa-dosa
di hari-hari yang celaka
berpisah dari pencinta dusta..

Tiada lagi sabar di hati caca
gementar sendi kelu kata-kata
pabila terdengar seruan Rabbani
aku di sini, di rumah sejahtera
di saat ini berdiri dan bersaksi
Tiada Tuhan Selain Allah
Muhammad itu Pesuruh Allah

Ku lihat buat kesekian kali
seorang caca ,pasrah dan berserah
merendah diri di dalam saf
merenung tanah tempat kembali
rukuk, sujud dan berdiri
berharap bisa mencapai rahmatNya
dan syurga yang belum difahami bahasanya..

alam yang murka

Di rumah pusaka ini
di tilam usang bertukar rupa
hasil jerih perih ibu tua
isteri dan anak ku beradu
longlai melawan arus masa
dan alam yang murka..

Di luar sana, gerai burger
dan remaja berkeliling meja
sorak sorai melihat wirabola
sedang jerebu langit berbau hangit
tanah gambut yang terbakar
persis peparu dan jantung
yang rentung kerna rokok..

Anak-anak ku , usah tertipu
tawa riang anak gelandangan
bukan penentu bahagia
tidak kah kau lihat..
wajah-wajah kosong tanpa cita
jiwa-jiwa kosong tanpa cinta..

Di alam yang murka ini
bisakah mereka melangkah
menemui hari esok yang terang
sedang sampai petang ini
jerebu masih berleluasa..
dan lusa siapa bakal tahu
selsema babi merasuk bagai hantu
dan rumah pusaka ini jadi penjara
buat kita sekeluarga..

Wednesday, July 15, 2009

mengapa masih di sini?

Mengapa engkau masih di sini
sedang teman-teman telah sampai di perbatasan
apakah yang memberatkan mu?

Ketahuilah..
apa yang memberatkan mu dari melangkah ke Jalan Allah
itulah yang akan mendorong mu menuju jahanam.

Kasih yang engkau ungkapkan perlu pembuktian
bukankah tiada yang dikasihi secara hakiki
selain Allah..

Dunia yang engkau runsingkan itu
sebenarnya cuma kesenangan yang menipu
akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertaqwa

mampukah engkau mengawasi saat demi saat
nafas demi nafas dengan hasanah
tanpa terkena suatu dosa?

Sedang syaitan itu sejak dulu musuh yang nyata
dan nafsu di rongga dada mu sentiasa
mengajak kepada kejahatan

Bersegeralah kepada keampunan Allah
dan jannah yang seluas seluruh langit dan bumi
dijanjikan untuk orang yang bertaqwa

Masihkah engkau termangu
menanti hari esok yang lebih cerah
sedang nafas mu hanya tinggal satu-satu

Keluarlah..
dalam keadaan ringan dan berat
berjihad di Jalan Allah dengan harta dan diri mu

Sesungguhnya Allah telah membeli
diri mu dan harta mu, dibayar dengan syurga
berperanglah di Jalan Allah, membunuh dan terbunuh..

Demikianlah..
perniagaan yang bisa menyelamatkan dari azab pedih
kamu beriman dengan Allah dan Rasul
dan berjihad di Jalan Allah dengan harta dan diri..

Keluarlah..
isteri mu, anak-anak mu sedang mengharapkan syafaat dari mu
sebagai syuhada' yang benar dan tulus..

Monday, July 13, 2009

mengapa aku di sini

Mengapa aku di sini?
Allah yang menghantar aku ke sini
Demi mempersaksikan Laailahaillallah
Di mana bumi dipijak
Di situ langit ku junjung
Di atas bahu amanah ku pikul
Menyeru manusia kepada Allah
Mentauhidkan Allah setiap detik
Gerak diam ku dengan perintah Allah
Denyut nadi ku adalah Asma’ Allah
Degup jantung ku adalah tasbih
Getaran lidah ku adalah tahmid
Nafas ku hela adalah tahlil
Lontaran suara ku adalah takbir
Langkah kaki ku adalah jihad
Jangkau tangan ku adalah sedaqah
Kerut dahi ku adalah tafakkur
Renung mataku adalah tadabbur
Duduk ku adalah muraqabah
Bangun ku adalah mujahadah
Kata-kata ku adalah dakwah
Doa tangis ku adalah istighasah
Mati ku fana fillah
Hidup ku baqa’ billah
Jasad ku gugur fi sabilillah fi bilaadi rasulillah

Tuesday, July 7, 2009

hai anak

Hai Anak..
Ku lihat dalam kesamaran mata tua
usia mu, mencecah zaman gemilang
senyuman mu, sekilas penuh daya tenaga
kaki mu, mulai melangkah ke horizon
tangan mu, menggapai pepenjuru langit
jiwa mu, teguh dalam Taqwa
hati mu, sedar dalam Cinta
emosi mu, tenang dalam Rela
wajah mu, seri dalam Cahaya
jatidiri mu, dikenal kerna Jasa
kata-kata mu, hikmah dalam karya.

Hai Anak..
kejayaan dan kebahagiaan itu
sedang menanti di sepanjang perjalanan
yang panjang penuh cabaran. maka carilah teman setia
yang membela, berkongsi rasa
hindarkan mata-mata curiga, lidah berbisa
lihatlah ke hadapan, usaha mu kini penentu masa depan
usaha dalam masa adalah pencetus anjakan
jangan pernah merasa tewas, biar terluka
setiap fasa adalah asas, dan setiap kejayaan
adalah perubahan fasa demi fasa.

Hai Anak..
mulakan langkah kaki kanan mu
di pangkal jalan yang lapang dan terang
bawalah cahaya di hati mu, dan suluhlah mata mu
lihatlah terus jauh ke hadapan dan berlarilah
letakkan hati mu di atas awan dan terbanglah
lupakan bebayang yang tertinggal di belakang
bekas tapak kaki mu biar jadi ikutan
cahaya Taqwa dan Iman di hati mu biar jadi pedoman
ketahuilah, dunia ini bukan pusaka Adam
tetapi amanah untuk umat Muhammad di akhir zaman..

Monday, July 6, 2009

sebelum tidur, ingatlah, engkau akan mati..

Maksud hidup itu
bila engkau akan tidur
ingatlah..
tidur itu saudara mati,
maka pergunakanlah
saat-saat akhir sebelum
mata mu terlena
untuk mengingati Allah
dan muhasabah diri
taubat dari segala dosa.

Ingatlah..
tatkala engkau hampir terlena
itulah saat sakaratul maut
sakitnya 300 tetakan pedang
jangan teralpa dengan mata
perteguhkan kesaksian mu
hadirkan hati di sisi Ilahi
hingga hilang kesedaran..

Ketahuilah..
betapa ramai mereka
yang tidur dan terus pergi
terperangkap jiwa
dalam dimensi sepi dan ngeri
anak ku, isteri ku, harta ku, teman ku..
terlena di sisi isteri tercinta
dibangunkan dalam liang
di celah batu-batu nisan
di hari yang sungguh celaka..

Ya Allah..
kembalikan aku..kembalikan aku..
ke kamar tidurku
agar bisa aku koreksi imanku
di saat-saat akhir hidupku..

Sunday, July 5, 2009

bangunlah dan berjuanglah

Biar berapa kali engkau jatuh
terseliuh, benjol dan patah
jangan sesekali engkau mengeluh
kecewa dan putus asa..
engkau terjatuh
kerana engkau berjalan
berlari dan melompat..
engkau tidak ingin
menjadi bongkah batu
atau batang kayu
yang kaku dan mati..
perjalanan mu masih jauh
berjalanlah, berlarilah, melompatlah..
kau merentasi ruang dan masa
merentangi keinginan dengan usaha
melampaui zaman dan budaya
memerangi gejolak nafsu dan hawa..
biar terseliuh, benjol dan patah
menjadi tanda dan bukti
kau punya jatidiri..
nenek moyang kita dulu
mengukur dada langit
menjelajah batas bumi
menduga dalamnya laut
tiada tiap inci tanah dan air di bawah mentari
yang tidak ditinggikan padanya
kalimah Tauhid
Laailaha illallah
hingga akhirnya
jasad mereka rebah
bersama tetes darah merah
di hujung2 dunia..

Wednesday, July 1, 2009

wahai ibu ayah dan anak-anak

Berapa ramai anak remaja
datang dari jauh
membawa harapan ibu ayah
mencari jatidiri
pada segulung kertas
yang bakal memberi nilai
dan mewarnai kehidupan

Berapa ramai anak remaja
lelaki dan wanita
datang dari jauh
tidak berbekal
tidak berpedoman
cuma rasa ingin tahu
dan pasrah pada nasib

Berapa ramai ibu ayah
datang dari desa
membawa anak remaja
lelaki dan wanita
melontarkan amanah
ke atas bahu guru
jadikan anak ku manusia
yang bernilai dan berjasa

Wahai ibu ayah dan anak-anak
di sini tidak mengajar ilmu
Quran dan Sunnah
cahaya dan jalan petunjuk
sedang kami sendiri
masih tercari-cari
jalan kembali

Wahai ibu ayah dan anak-anak
jalan kami jalan ahli dunia
mencari wang dengan segulung kertas
relakah kalian mentitipkan intan
kepada kami yang buta
dan tidak bertangan?
bukankah perompak di mana-mana
di setiap denai dan lurah?

Wahai ibu ayah
andai anak-anakmu kembali
tidak membawa nilai dan jasa
atau buta dan tidak bertangan
jangan salahkan kami..
jalan kami jalan ahli dunia
mencari wang dengan segulung kertas
tiada ilmu Quran dan Sunnah
sedang kami sendiri
masih mencari-cari
jalan kembali..

Tuesday, June 30, 2009

beberapa orang lelaki tua

Beberapa orang lelaki tua
dengan perlahan tapi penuh azam
melangkah kaki yang goyah
mendaki tangga masjid
saban waktu
membilang langkah
berapakah baki umur ku
menjadi modal
bayar hutang kepada Allah
sewaktu muda
mendaki tangga pub

Beberapa orang lelaki tua
duduk dan tunduk
goyang badan bagai perdu di tiup angin
merenung karpet masjid
mengimbau kenangan silam
berapakah baki umur ku
menjadi modal
bayar hutang kepada Allah
sewaktu muda
dalam cahaya neon yang samar
bergoyang badan di kelab dangdut

Beberapa orang lelaki tua
termangu dan tersedu
menyeringai wajah gigi jarang
beberapa tetes airmata
mengalir lewat wajah kedut seribu
menyesali malang
berapakah baki umur ku
menjadi modal
bayar hutang kepada Allah
sewaktu muda
bertetesan airliur hanyir
mengalir bersama kencing setan

Beberapa orang lelaki tua
menanti dengan resah
saat yang mereka dulu lupa
kini hampir saja menjengah
saban hari mengira
wajah-wajah yang tinggal
dengan berbekal sedikit hidayat
inilah satu-satunya jalan
antara rumah dan tangga masjid
moga ruh ku diterima kembali
ketika berada di jalan ini

Sunday, June 21, 2009

mukmin sebenar

Suatu hari,
datang seorang badwi
menemui Rasulullah SAW..
katanya..
"Saya telah beriman.."
Jawab Rasulullah SAW,
Usahlah berkata demikian..
katalah..
" Aku telah Islam.."
kerana Iman belum memasuki hatimu..

Hari ini..
andai kita ketemu Rasulullah SAW..
dan berkata
" Aku telah Islam.."
apakah yang mungkin diperkatakan
Rasulullah SAW terhadap kita..?

Apakah kita telah Islam
dengan sebenarnya..?
atau apakah masih
menjadi pengikut syaitan,
musuh kita yang nyata..?

" Masuklah ke dalam Islam
dengan sepenuhnya..
dan janganlah ikuti jejak langkah syaitan..
sesungguhnya dia bagi kamu musuh yang nyata.."

Masuklah Islam sepenuhnya..
taati Allah..
Dia tidak mempersesiakan amalan mu..

Perhambakan diri kepada Allah,
beribadah kepada Dia,
sampai datang Yaqin..

Orang yang beriman ialah,
yang beriman kepada Allah dan RasulNya
dan tidak ragu-ragu..
berjuang dan berjihad di jalanNya..
mereka lah orang yang benar..

Wednesday, June 17, 2009

mencari perjalanan pulang

semakin jauh
perjalanan ini ku tempuhi
semakin ku lihat fasad
di mana-mana...
andai sejak dari mula
aku telah berjalan
tentu tempat ini
masih hijau dan subur..
apakah aku masih punya
masa dan kudrat
untuk islah dan taubat..?
sesungguhnya
titik permulaan
masih jauh
dan aku berjalan
membelakangi masa..

apakah bisa
aku ketemu saat itu
bila Rab ku bertanya
Alastubirabbikum..?
dan aku menjawab
Balaa syahidna..

Yaa Rab..
berilah aku kesempatan
untuk memulai kembali
perjalanan pulang
hingga tiba saat kini
pada 45 tahun lalu..

Monday, June 15, 2009

oleh-oleh untuk tersayang

berapa ramai manusia
membawa kapak
membelah dada
merobek hati
di pinggiran sumur zam-zam
membasuh darah hitam yg kental
agar Allah redha menitipkan nur padanya..
untuk dibawa pulang
sebagai oleh-oleh
buat tersayang..

bapa ku pulang
dengan Islam, Iman dan Ihsan
semerbak..
wangian oud dari kaabah
bingkisan kasih dari Tuhan
Quran dan Sunnah Rasul Pilihan.

ibu ku pulang
dengan hidayah..
mencurah bagai hujan yang jarang
membanjiri lembah tandus ini
sepanjang 13 tahun pertama
hingga syahid
yassir dan sumayyah..

di hari kemenangan besar
124 ribu menjadi saksi di bumi
lebih ramai lagi menjadi saksi di langit
apabila berhala-berhala dipecahkan
dan bilal..
bukan kerana hitamnya
telah azan di atas kaabah..

siapa kamu..?

apakah pandangan manusia yg kau damba..?
manusia semuanya buta..
apakah pandangan Ilahi yg kau ingini..?
kamu sebenarnya bukan siapa-siapa dan tak punya apa-apa..

Tuhan mu yg menciptakan mu dari tanah..
menentukan perjalanan hidup mu, jasad mu dan batin mu..
menetapkan rezeki mu, mematikan mu..kepadaNya kamu dibangkitkan dan ditanya..
Dia tidak menilai diri mu dengan rupa dan zahir jasad dan bukan jua harta..
Dia mengetahui apa yang terselinap di hati mu dan apa yg kau rasai..
Dia melihat hakikat niat dan rencana yg kau sembunyikan..
Dia melihat zahir perbuatan amal mu dan mengetahui hakikatnya..
Dia mengetahui segala yg dirahsiakan dan yang terlebih halus dari itu..

jika kau serahkah kepadaNya segala..
Dia mengetahui apa yg masih tersimpan dan tersembunyi..
Dia mengetahui apa yg sebenarnya tiada dan semua kepura-puraan..

apakah pandangan Ilahi yang kau ingini..?
kamu sebenarnya bukan siapa-siapa dan tidak mempunyai apa-apa..

Tuesday, May 26, 2009

si fakir dan Tuan Punya Gedung

semalam,
si fakir itu
sebelah kakinya
di rimba belukar
sebelah lagi
di denai berlumpur;

hari ini,
si fakir itu
menjejak lebuhraya
menuju kota;
hasratnya..
memasuki pintu gedung
dengan berkaki ayam.

sejak sekian lama
bingkisan dikirim
lewat angin sepoi
dan kilat yang menyambar..
hari ini
seakan diterima undangan
Tuan Punya Gedung.

esok..
si fakir bakal
tercegat dan terfana
di kaki menara gedung
dengan cuma berkaki ayam;
menyimpan hasrat
Tuan Punya Gedung
membuka pintu kota..

berbekal kad undangan
dari Tuan Punya Gedung
si fakir yang berkaki ayam
bertambah fakirnya
di pintu kota.

Tuesday, May 19, 2009

wahai pencinta yang tidur

bangun lah..
wahai pencinta yang tidur,
bagaimana bisa tidur..?
jika benar ada cinta...

berjalan lah..
cinta itu adalah jalan,
kaki mu adalah hasrat
dan rindu mu adalah tenaga
iman dan akal mu cahaya
Qur'an dan Sunnah pedoman..

tahukah kamu
wahai pencinta..?
menanti mu di jalan ini,
jurang yang dalam
gurun yang tandus
gunung yang tinggi
lembah beronak duri
lautan berapi..

terus lah berjalan..
biar dunia mu gugur
jasad mu terkubur
selagi hasrat membara
rindu membakar,
isra' kan jiwa mu
mi'raj kan hati mu..

sabar lah..
rasai lah..
hebatnya pengorbanan,
kelak sampai masa
di hujung jalan cinta
kau kehilangan diri mu;
lalu kau temui Dia..






Monday, May 18, 2009

laungan cinta tanpa suara

di bandar ini,
aku cuma pengemis
yang tak punya tangan
untuk menghulur;
tak punya lidah
untuk meminta;
hanya mata dan hati
yang mengharap...

sesungguhnya,
pada ku hanya ada
secebis cinta pengemis tua
dan usia senja yang
bakal berakhir...

pakaian yang robek ini
membalut hatiku
dengan hangat cinta;
moga malam ini
salju tidak membeku
air mata yang cuma setetes...

moga,
zaman yang berlalu
tidak menghancurkan
tulang belulangku
yang jadi tugu cinta
di pinggir jalan ke bandar ini;
agar para pencari cinta
bisa mendengar
laungan cinta tanpa suara
dari tengkorak
si pengemis yang fana..

Wednesday, May 13, 2009

cinta bukan lembah beracun

cinta..
bukan lembah beracun
yang membunuh
tetapi gunung intan
yang meminta korban

andai kaki mu longlai
usah gagahi gunung itu
jangan mimpi mencapai intan
kalau jiwa mu mamai
usah tangisi nasib mu
kesedihan meracun hidup mu
membelenggu kudrat mu

gunung intan
hanya untuk pejuang
yang enggan tewas
biar mati 1000 kali
urat dawai tulang besi
jiwa raksasa

hati terbang lepas ke arasy
sujud ke Hadirat Ilahi
bawalah kibas syurga
sembelihlah korban
di puncak gunung cinta

darah korban
segar terpancar
runtuh gunung intan
di telapak kaki mu
kau ambil hanya cinta
yang berharga.





Tuesday, May 12, 2009

suatu hari di atas aspal

suatu hari
aku letakkan di atas aspal
beberapa keping wang besi,
lalu berebut manusia
memuliakannya.

suatu hari yang lain
aku letakkan di atas aspal
hati ku,
manusia tidak sadar
dan memijaknya.

manusia
memuliakan wang besi
kerana nilainya,
dan memijak hati ku
kerana fasadnya.

kini..
aku duduk di atas aspal
dan beberapa keping wang besi,
agar manusia
mengajar aku
mengobat
fasad hati ku.

suatu petang, ku beli dosa ku..

di suatu petang
seorang hamba Allah
mempunyai sangkaan baik
terhadap Allah
untuk diri ku;
lalu aku beli
sangkaan baik itu
dengan harga murah.

hamba Allah itu
memberi aku
senarai 70 kabaair
dan doa selamat.

rupanya
Allah menilai
harga pembelianku
atas sangkaan baik
seorang hamba Allah kepadaNya;
dengan memberitahu
dosa-dosa ku
agar aku selamat
dari azabNya.

aku bakal untung
andai mengetahui
keburukan diri
lewat lidah musuh;
aku bakal celaka
andai diberitahu
kebaikan diri
lewat lidah teman.

aku bakal bahagia
andai ditimpakan
derita dan sedih
oleh Allah;
aku bakal binasa
andai rasa bahagia dan aman
kerana kehebatan diri
yang datang
lewat perasaan.

Monday, May 11, 2009

mereka yang bebas

mereka yang bebas
dari belenggu dan penjara
terbang tinggi dan jauh
tidak ingin kembali.

mereka yang bebas
memberi dengan kemurahan hati
tidak menghitung dan mengharap
mengambil dari khazanah Ilahi.

mereka yang bebas
tidak terkesan lagi
masa dan suasana, ada atau tiada
semua kemungkinan duniawi
sama saja baginya.

mereka yang bebas
jadi hamba yang setia dan tulus
dengan jiwa yang rela dan cinta
sehingga penghambaan itu
membebaskan jasad, ruh dan hatinya.

mereka yang bebas
terbang lepas ke arasy
sedang jasad mereka di bumi
mati sebelum mati
berbaring,duduk dan berdiri
dengan perintah Ilahi.

Sunday, May 10, 2009

nafsu

nafsu..

umpama bebayang jasadmu
yang mengikuti dan menghantui
berdiri, berjalan dan berlari
di bawah sinar mentari.

pergilah kepada mentari
hapuskan jasadmu dalam cahaya
biar bebayang jadi fatamorgana
mendahului pandangan mata.

pergilah kepada awan
berlindung dalam redupnya
biar bebayang jadi pelangi
menghiasi pepenjuru langit.

nafsu..

umpama bebayang, fatamorgana dan pelangi
di bawah sinar mentari
tidak mampu dicapai jari
sepanjang hidup engkau berlari.

bila jasad dimamah bumi
tiada lagi bebayang, fatamorgana dan pelangi
hanya atsar bekas telapak kaki
merakam peristiwa yang terjadi.

nafsu..

sekadar pemacu hidup
horizon bukan hujung dunia
perjalanan dan masa yang berlalu
mengumpulkan bukti dan saksi.

musafir

ketika mentari hampir rembang
panas bumi yang terbakar
hanya bebayang pohon rimbun
dan air yang sejuk segar
kehijauan dan riak-riak yang dikejar
hanya fatamorgana.

musafir melayan lelah
jangan terlena dalam angan
kolam air dingin dan bebayang pohon
itu bukan dunia mu
perjalanan masih jauh.

rembang mentari takkan lama
mentari petang dengan bebayang panjang
malam pasti menjelma
kejarlah mentari merah
kehidupan yang cemerlang di horizon.

masa begitu pantas berlalu
musafir yang berkaki ayam
ditelan gelap malam
terlena di bawah pohon rimbun
dan kolam air dingin.

malam ini..
bulan bintang menjadi teman
di bawah pohon rimbun
dan kolam air dingin
musafir terus berjalan
jiwa, rasa dan hati
rukuk, sujud dan berdiri.

Monday, May 4, 2009

rajuk - 3

hati ku hanyut bersama ombak,
karam di laut menjadi ikan;
zahirnya ya batinnya tidak,
hati ku turut mati tak makan.

hati ku jatuh di lereng curam,
di bawa angin entah ke mana;
jadi igauan di kala malam,
siang menjadi fatamorgana.

hati ku campak di kawah membakar,
tersangkut di pucuk kayu;
kuntum kasih mula mekar,
hujan tak turun kering layu.

hati ku beku di everest,
bersemadi di salji nan putih;
no mortal can forever last,
terkubur pencinta bersama kasih.

hati ku kering dalam ribut pasir,
terhimpun menjadi tugu;
mengarang kasih dalam syair,
mengutus rindu dalam lagu.

hati ku terfana di multazam,
kaabah ku dakap di hijir ismail;
selagi ada tawakkal dan azam,
mendaki langit tidak mustahil.



rajuk - 2

ku bawa hati ku ke laut
lalu ku hanyutkan bersama ombak
di jeti kasih ku bertaut
airnya lepas karangnya tidak

ku bawa hati ku ke gunung
lalu ku jatuhkan di lereng curam
siang malam duduk termenung
tubuh lesu wajah pun muram

ku bawa hati ku ke puncak merapi
lalu ku campakkan di kawah membakar
seluruh dunia ku rasa sepi
rindu di kalbu jauh berakar

ku bawa hati ku ke himalaya
lalu ku biarkan beku di everest
hanya Tuhan Yang Maha Kaya
deep in my heart you're the dearest

ku bawa hati ke gurun sahara
lalu ku biarkan kering dalam ribut pasir
ku serukan cinta tanpa suara
nafas ku terbang bersama angin berdesir

ku bawa hati ku ke kaabah
lalu ku biarkan ia cair dan terfana di multazam
hati yang kasih takkan berubah
air mata rindu berlinang di hujung malam

rajuk - 1

ku bawa hati ku ke laut
lalu ku hanyutkan bersama ombak

ku bawa hati ku ke gunung
lalu ku jatuhkan di lereng curam

ku bawa hati ku ke puncak merapi
lalu ku campakkan di kawah membakar

ku bawa hati ku ke himalaya
lalu ku biarkan beku di everest

ku bawa hati ku ke gurun sahara
lalu ku biarkan kering dalam ribut pasir

ku bawa hati ku ke kaabah
lalu ku biarkan ia cair dan terfana di multazam

Sunday, May 3, 2009

takaza di kedai gunting

petang itu, kerna keperluan
aku mengunjungi kedai gunting rambut bangsa india,
agamanya?
tidak dapat ku pastikan.

ku lihat wajah-wajah..
tiada iras wajah-wajah sunnah;
tiada bekas wajah-wajah solat;
hanya misai melintang dan wajah garang.

di persekitaran..
tiada wafak ' penggalak rezeki dan penghalau hantu';
tiada ayat suci AlQuran.

mungkin mereka hindu,
atau tiada kepercayaan.

kini,
apakah aku datang sekedar keperluan,
atau takaza yang kontan..?

ku lihat dalam hati ku,
apakah ada kasih..

bukankah kita sesama umat Muhammad SAW..?
andai dia masih hidup, tentu didatangi kedai gunting ini
kerna kasih..

mungkin di sini tiada abu jahal dan abu lahab.
mungkin hanya jiwa-jiwa yang kelam, kosong dan kesepian..

dengan sedikit cetusan kasih yang tulus,
dan beberapa perkataan yang hikmah,
mungkin membawa pimpinan kepada iman.

ku lihat dalam hati ku,
kasih yang ku semai belum bertunas..

Insyaallah, kan ku datangi lagi,
kedai gunting ini,
dengan kasih,
dengan beberapa perkataan yang hikmah,
demi menunaikan takaza yang tuntas..

Wednesday, April 29, 2009

kek dan lilin warna-warni

12.30 pm , 30 april 2009
tetiba neon di kantor terpadam;
menerpa beberapa wajah riang
yang ku kenali,
dengan kek dan lilin warna-warni.

Allah selamatkan kamu,
Allah selamatkan kamu..

rupanya hari ini..
adalah esok yang dipercepatkan.

sejak sekian lama,
aku belum pernah,
didatangi wajah-wajah riang,
dengan kek dan lilin warna-warni..

rupanya,
aku semakin tua;
dan mereka meraikan aku di usia tua ini..
setelah mereka melupakan aku,
di kala aku muda dan ria.

kelak,
apabila aku mati;
mungkinkah mereka berpesta..?

AHHH..
memang hidup dunia penuh senda gurau
dan cuma secebis nikmat yang memperdaya.

sejak sekian lama aku rupanya telah terlena,
dan hari ini; dengan kek dan lilin warna-warni,
aku termangu,
lalu terjaga..

Monday, April 27, 2009

bukan segalanya milik kita

dunia ini bukan segalanya milik kita
bahkan, milik Allah,
tiada sekutu bagiNya.

maka kembalikanlah,
kepada Allah;
kerana hanya kepada Dia,
tempat kembali segala sesuatu.

kasih itu umpama bau segar bunga,
di waktu pagi hari,
yang singgah sebentar bersama dingin embun.

sebentar lagi terbit mentari;
bakal hilang haruman itu,
bersama keringnya embun di hujung daun.

maka tenanglah;
kerana pagi esok dia akan kembali lagi,
jika masih ada setia,
engkau akan tetap temui dia.

lepaskan jiwa mu dari belenggu,
kenangan dan impian,
kerna hakikat hidup ini perlukan kita berfikir,
bertindak hari ini lebih bijak dari semalam.

andai engkau bisa terbang,
maka jadilah helang yang tidak berpijak di dahan,
dan tidak terdampar di awan.

jadilah seperti langit,
yang tidak basah oleh hujan,
jadilah seperti cakerawala,
yang tidak calar oleh guruh dan petir.

di bawah naungan arash Ilahi,
and all under heaven,
biar buruk paras rupa,
tanpa nama dan harta,
rahmat Allah itu andai bersama kita,
kita tetap jaya!

Thursday, April 23, 2009

hebatnya manusia

hebatnya manusia
memang dijadikan hebat
sehebat maksud diciptakan
menjadi khalifah di bumi
menegakkan syariat Allah
menghapus kebatilan
memakmurkan dunia dengan keadilan

hebatnya manusia
confirm ahli syurga
dari lahir hingga aqil baligh
setelah itu ia menempuh jalan kembali
berbekal taqwa di sepanjang hidup
mempastikan saat mautnya muslim

hebatnya manusia
mulia kerana Islam
bukan kerana harta dan rupa
jihad akbarnya menentang nafsu
setetes air mata taubat memadam api neraka
jihad asgharnya menentang kuffar
setetes darah syahid menghapus seluruh dosa

hebatnya manusia
kerdil dan berasal dari tanah
maksud penciptaannya mengatasi seluruh malaikat
lebih dari gunung, langit, mentari, bulan dan bintang
malaikat sujud muliakan Adam
malaikat bersahabat dengan anak cucunya

hebatnya manusia
dari saripati air yang hina
menjadi darah daging tulang belulang
lalu ditinggikan dengan perintah Allah
berkaki ayam melangkah batas bumi
sejauh mata memandang menjangkau pepenjuru langit
syahidnya Saad bin Maadz gementar arasy Illahi

hebatnya manusia
lahir dari tempat yang cela
kerana dia gugur semua dosa ibu
hatinya menanggung Quran yang mulia
jiwanya penuh cinta
makrifatnya melepasi alam semesta
tauhidnya fana segala, baqa Yang Esa

Monday, April 20, 2009

jika hati ingin, maka berusahalah


Kita adalah insan yang setiap saat berhajat kepada Allah, samada kita rasai hajat itu dengan hati dan perasaan atau suatu yang tanpa kita sedari yang kita tak mampu hidup tanpanya. Keperluan hidup ini sebenarnya telah pun disediakan untuk kita dan kita sedang menggunakannya atau mengecapinya, dan ada yang akan kita temui di sepanjang perjalanan hidup kita di dunia.

Jika seseorang itu tidak menginginkan apa-apa lagi kerana pada pendapatnya segala keperluannya telah pun disediakan, maka itu benar. Jika orang lain pula merasakan masih banyak lagi keinginannya yang masih belum tercapai, maka itu pun benar. Ini kerana terdapat beza yang besar antara keperluan dan keinginan. Keinginan adalah perkara yang lebih dari keperluan atau berbeza dari keperluan. Jika keperluan telah disediakan oleh Allah tanpa kita berusaha lebih, keinginan adalah perkara yang perlu diusahakan lebih dari kadar biasa.

Contoh: Seseorang wanita akan kelihatan cantik pada keadaan biasa, tetapi jika ingin kelihatan lebih cantik, maka hendaklah memakai make-up. Make-up, kenalah beli dan pakai dengan cara yang betul.

Contoh: Seorang anak yang dibesarkan di kawasan bendang, akan mewarisi bendang dan hasilnya ialah padi. Jika ingin jadi jurutera, hendaklah tinggalkan bendang dan belajar kejuruteraan di universiti dan bekerja di firma kejuruteraan.

Dalam contoh di atas, kerana ingin; menyebabkan usaha yang lebih diperlukan. Jika tidak ingin, maka cukup sekadar apa yang ada. Oleh itu, manusia di mana-mana sahaja sedang dibebani oleh perasaan ingin yang tidak terbatas, menyebabkan mereka terpaksa bekerja keras untuk memenuhi keinginan itu. Jika anda mempunyai keinginan yang besar, maka anda hendaklah bersedia untuk berusaha lebih kuat dari biasa.

Dalam proses berusaha memperolehi keinginan, terdapat banyak perintah dan larangan dari Allah. Dilarang ( haram ) dari berusaha dengan cara yang haram. Wajib berusaha dengan cara yang halal. Jika keinginan adalah minima, maka kecenderungan untuk terjebak dalam kancah yang haram adalah juga minima. Jika berusaha dengan cara yang haram, maka balasan azab akan diterima di akhirat. Sebaliknya jika menjauhi yang haram dan mencari yang halal, maka dapat ganjaran pahala dan berkah dari Allah.

Adapun, tidak semua keinginan akan berjaya dicapai semata-mata dengan usaha. Jika Allah tidak memperkenankan, nescaya akan gagal. Sebaliknya jika diperkenankan, akan dipermudahkan dan berhasil. Oleh itu, salah satu dari usaha yang perlu dibuat ialah menaruh keyaqinan kepada Allah dan berdoa kepada Dia. Keyaqinan adalah usaha hati, manakala doa adalah usaha lisan. Selain dari itu adalah usaha tulang empat kerat berpandukan akal dan didorong oleh semangat.


Orang yang beriman, usahanya dalam tiga aspek adalah begitu kuat dan jitu; dan peluang berjaya adalah amat cerah Insyaallah. Orang yang tidak beriman, cuma berusaha dalam satu aspek sahaja; peluang gagal adalah 2/3. Tapi, mengapa zahir keadaan hari adalah sebaliknya..? Mengapa orang beriman dilihat tidak begitu berjaya sebanding dengan orang yang tidak beriman..?

Jawapannya mudah. Orang beriman terjamin berjaya di dunia dan akhirat. Sebaliknya orang tidak beriman hanya berpeluang untuk berjaya di dunia sahaja, itupun jika ada bahagian untuknya. Di akhirat, dia adalah penghuni neraka jahannam. Adakah penghuni neraka jahannam lebih berjaya berbanding penghuni syurga yang kekal..? Tentu tidak sekali-kali....



Thursday, April 16, 2009

apakah begini dunia mu..?


apakah begini dunia mu
yang menjadi jejambat mu ke akhirat..?
lihatlah..betapa luasnya sungai
betapa deras air mengalir..
mampukah telapak kaki mu
meniti kepingan papan yang rapuh..?



apakah begini dunia mu
yang menjadi jejambat mu ke akhirat..?
lihatlah betapa dalamnya cenuram
dan batu batan yang tajam
mampukah telapak kaki mu
meniti tali temali yang reput..?



apakah begini dunia mu
yang menjadi jejambat mu ke akhirat..?
lihat betapa sayupnya lembah dilindung awan
mampukah telapak kakimu
menempuh jarak yang jauh
di bawah terik mentari
meredah angin yang kencang..?




lihat lah gejolak api panas membakar
di bawah jejambat rapuh
mampukah kaki mu yang longlai
menapak ke seberang sana..?
aduh! apakah tidak bakal hangus
telapak kaki mu, wajah mu, pakaian mu..





andai dikau punya kenderaan,
yang bisa menyampaikan diri mu ke seberang sana,
menyelamatkan diri mu dari nyala api;
betapa besar pengorbanan,
kan tetap tabah sabar dikau laksana,
berjihad dengan harta dan diri.