Wednesday, December 15, 2010

Jika aku punya cita-cita

Jika aku punya cita-cita
tentulah aku mahu kaya
dan ternama
dan keluarga bahagia
dan sihat sentiasa
dan hidup lama
dan ahli syorga

Cita-cita minta korban
hati luka
jiwa sengsara
keringat dan kederat
tulang empat kerat
masa yang terhad
maut mendekat

Jika aku diberi peluang
capai segala impian
mana aku utamakan
dunia yang singkat
akhirat yang selamat
semua minta masa
semua minta nyawa

Aku hidup sudah lama
serba sederhana
daya usaha tak seberapa
syukur kepadaNya
kurnia Yang Maha Esa

Aku masih mencari
bukti dan saksi
jasa dan bakti
menyuci noda di hati
di usia yang baki
sepanjang jalan kembali

Monday, December 13, 2010

berhenti sebentar dan tenanglah..

berhenti sebentar
duduk dan tenangkan hati
hitung nafasmu
dengar degupan jantungmu
perhatikanlah
andai ruhmu melayang ke awan
tidak terlihat jasadmu di tanah
andai jiwamu menjangkau langit
tidak mengenal tubuhmu di bumi
kita ini hanya insan yang kerdil
dari saripati tanah yang hina

Allah menitipkan
di rongga dada kita
hati yang fitrah
dan kini kita telah dewasa
apakah kita rela
menjadi yahudi
menjadi nasrani
lalu dosa2 kita bebankan
ke bahu ayah ibu..?
belah dadamu
keluarkan hatimu
sucikan dengan airmata
putihkan dengan mujahadah
kembali kepada fitrah
semailah syahadah
tuailah mahmudah

lidah yang menyendiri
mengalun kalam suci
hati yang putih
menanggung kasih
jiwa yang rindu
berkobar ingin bertemu
sebutlah nama2 indah
bisikkan doa
lakarkan hasrat
pahatkan janji
buktikan langkah kaki
di jalan ini
di negeri ini
andai ruhmu melayang ke awan
menjangkau penjuru langit
jasadmu binasa
di hujung senjata
dan engkau naik saksi
mencapai hidup abadi

berhenti sebentar
duduk dan tenangkan hati
hitung nafasmu
dengar degupan jantungmu
kosongkan hatimu
bebaskan jiwamu
renungkanlah
andai esok dijanjikan untukmu
maka pilihlah Dia
tinggalkanlah syorga
merayu di bawahmu..

Wednesday, December 8, 2010

apa yang engkau bawa..?

saban hari
orang meninggal
semua orang tahu
semua orang nampak
pertama ditinggal; jasad
dan dunia yang material
apa yang dibawa ?
entah tak siapa tahu..
siapa yang membawa?
entah tak siapa nampak..
ruh yang pergi..
tidak membawa apa-apa
cuma amal perbuatan
dihantar terlebih dahulu
hasilnya bakal menanti
di pintu kuburan
menyenangi atau menyakiti
di ruang yang sempit
hingga hari Qiamat
wahai saudara..
kenalilah ruh
dirimu yang hakiki
yang bakal kembali
menuju hidup abadi
sesudah datang mati
siapa yang mati?
ruh merasai sakitnya
jasad yang binasa
sesudah tamat umurnya
celaka atau bahagia
pilihan semasa di dunia
apa yang engkau takut?
malaikat maut..?
manusia takut dosa-dosa
berupa ular dan kala
atau bara neraka
di dasar liang sengsara
ingat wahai teman...
kubur adalah taman bunga
dan udara nyaman
dan permaisuri rupawan
berehat dan bersenang2
hantarlah jambangan
amal baik dan jasa bakti
ubudiah yang sejati
tulus dan suci
hanya untuk Rabbul Izzati

Wednesday, December 1, 2010

pesan untuk saudara

manusia diberi rupa
leka dengan paras gaya
mencari nama dan warta
dikenal dan terkenal
di mata dan telinga
namun manusia lupa
hanya tatasusila dan jasa
mereka dikenal di akal
dan terkenal di jiwa
harta wanita takhta
tiga ta menjadi sengketa
jasa ibubapa disangkal
lupa syukur pada Yang Esa
ingatlah wahai saudara
hidup dunia bakal fana
jangan lupa sedia bekal
bekal hakiki ialah taqwa
menjadi pakaian jiwa
di kegelapan dunia jadi pelita
mahkota orang berakal
kubur gelap gelita
sendiri tanpa saudara
sunyi tanpa suara
teman setia hanya amal
hidup akhirat tiada usaha
tiada taubat tiada doa
tiada kasih tiada cinta
cuma gembira dan sesal
gembira yang bersedia
hidup tidak alpa
syukur apa yang ada
hasrat pada yang kekal
sengsara yang derhaka
hidup bergelumang dosa
iblis jadi teman setia
nasihat baik semua disangkal
inilah pesan buat semua
usaha taqwa mulia
hati ikhlas sejahtera
kepada Allah bertawakkal..

Tuesday, November 9, 2010

aku adalah sebuah jiwa yang belum pernah ku lihat

aku adalah sebuah jiwa yang belum pernah ku lihat
bagaikan aku melangkah di awang-awangan
tetapi aku tidak bisa melayang ke langit biru
kerna aku tidak berkaki dan tidak bersayap
aku menghuni jasad ini dan sebati dengannya
manusia tidak mengenali kerna aku tidak punya rupa

aku adalah sebuah jiwa yang belum pernah ku lihat
cermin itu sekedar mempamer wajah jasad ku
ingin ku bertanya tetapi lidah ku tidak mengerti bahasa
ingin ku kenali tetapi mata ku tidak mengerti warna
ingin ku membelai tetapi jari jemari ku tidak mengenal rasa
ingin ku angankan tetapi khayalan ku tidak pernah terbayang

aku adalah sebuah jiwa yang belum pernah ku lihat
dan kini usiaku telah mencecah sore hari
mentari yang panas belum mampu memisahkan bayang
bulan yang dingin tidak upaya memadukan rasa mesra
hembusan angin dan embun tidak bisa memisah rasa resah
selagi siang dan malam, tidur dan jaga tidak bisa bersatu

aku adalah sebuah jiwa yang belum pernah ku lihat
langit yang jauh di atas kepala ku tempat aku bakal pergi
bumi yang beku dan sunyi tempat jasad ku bersemadi
izrael yang tiada kenal erti belas membawa khabar mati
hanya sedikit rasa kasih yang masih memberi erti
dan harapan agar Dia sudi menerima aku
sebuah jiwa yang aku sendiri belum pernah kenali

aku adalah sebuah jiwa yang belum pernah ku lihat
sehingga hari ini bila aku terbang dan melangkah
tanpa sayap dan kaki menjangkau kaki langit dan kursi
terima kasih ku pada mu jasad ku yang kini kaku
rupanya engkaulah yang sabar menempah rupa jiwa ku
dengan ujian , kesabaran dan rahmat Tuhan
yang kini memberi ku tempat dan pakaian.

Wednesday, October 20, 2010

alangkah sukarnya

alangkah sukarnya
membangun jiwa yang lesu
semangat yang longlai
mata yang suka tidur
telinga yang suka berhibur
hati yang cinta dunia
dan diri yang rasa selesa

alangkah sukarnya
solat fardhu di masjid
berjamaah lima waktu
takbiratul ula
saf pertama
terlebih sukar lagi
dua rakaat solat tahajjud
istighfar, zikir dan selawat
dan setetes dua airmata
di waktu sahur

alangkah sukarnya
menuntun hati yang lalai
menahan lidah yang celupar
mengekang nafsu yang engkar
membendung syahwat yang liar
mengajak teman yang mungkar
mengubah suasana yang angker

aku sering termangu
dan bertanya pada diri
apakah aku bisa
menempuh jalan ini sendiri
sedang hujungnya belum pasti
aku sesungguhnya sedar
saat demi saat yang berlalu
bukan beku dan kaku
tetapi dikira dan diperiksa
betapa ehwal batin ku
dan tingkah laku zahir ku

alangkah sukarnya
andai aku berjalan
di jalan ini sendiri
tetapi Dia tidak pernah renggang
walau sekedip mata
dari memelihara aku
memberi rezeki pada ku
dengan Dia aku berjalan
bersamaNya aku berlari

telah aku tanam tekad
ku serah jiwa raga kepadaNya
mulai di sini, di jalan ini
moga diri ku diterima
andai terkorban jua
jiwa ku rela
sejak aku mula berjalan
hingga aku bisa berlari
Dia yang membawa aku pergi.

Tuesday, October 12, 2010

dengan izinNya kita di sini

tiap hari seruan itu datang
melaung di telinga
berbisik di hati
tiap hari jalan itu terbentang
di muka pintu
dan kita masih punya tenaga
cuma hasrat yang renta
sejak dulukala
Kalam Ilahi begitu hampir
cuma lidah kita masih kelu
dari obat dan rahmat
akal kita yang karat
dari ayat keramat
modal kita masa
dan sedikit kudrat
dibekalkan buat kita semua
namun hasrat kita masih dunia
masa itu tetap akan kita lalui
perpisahan itu tetap kita akan rasai
hanya Dia tempat tujuan
dengan Dia sejak dulu kita berjalan
biarkan Dia pimpin tangan kita
biarkan Dia pandu hati kita
nescaya Dia memberi makna hidup kita
dan memuliakan mati kita
dari Dia kita datang
kepada Dia kita kembali
dan Dia terlalu hampir
bagaimana bisa kita bisa lari
sedang kita tanpa izinNya
tiada di sini...

Wednesday, October 6, 2010

ku cari syafaat

aku kini sedang mencari
cahaya di puncak tursina
sinar di jabal nur
agar malam yang gelap ini
bukan gerhana yang berkekalan
agar kelam di siang hari ini
cuma awan yang berlalu
bukan bagai azab yang dijanjikan
kepada kaum 'ad dan tsamud
aku masih berharap
mempunyai kesempatan
bagai Ibrahim
bagai Yusuf
bagai Yunus
dan aku tidak sehebat Zakaria
yang syahid di usia tua
aku sekedar umat akhir zaman
yang kerdil
mengharap berkat syafaat
Muhammad SAW

Tuesday, April 20, 2010

pesanan buat anak bangsa

oh sudah lama ruang ini ku tinggalkan
entah mengapa ide kontang minda gersang
di manakah hujan yang segar menghidupkan
kerna gejolak nafsu manusia ditimpa malang


kalau dulu mereka sering menanti madah pujangga
walau setetes ditadah dihimpun buat renungan
kini mereka melayan rasa mesra di bukumuka
tinggallah pujangga kesepian keseorangan


tidak ramai jiwa muda yang pandai menghargai seni
rasa jiwa merdeka penuh erti namun tersembunyi
zaman kini anak muda mau bebas lantang berani
dalam gelora nafsu berontak dalam diam jiwa sunyi


anak bangsaku mengapa baru kini mencari arah
50 tahun DEB engkau di mana masih terkesima
53 tahun merdeka apakah luka dihati mu makin parah
sayang, dunia yang dikejar melayang entah kemana


engkau berjaya bukan bermakna emas perak jadi milikmu
engkau menang bukan bermakna diri mu jadi pujaan
hidup berkat menjunjung syariat patut jadi matlamatmu
jiwa sejahtera hati penuh wibawa akhlak mulia jadi ikutan


ketahuilah wahai anak apakah punca bapa mu gagal
bukan malas bukan leka bukan musuh bersengketa
bahana cinta dunia terpadam ilmu terputus akal
terbelenggu di lembah selesa pupus jihad berputih mata


sampai bila kita harus main wayang dan bersandiwara
sejak dulu pemimpin terbilang tak mengampu apa lagi menipu
bijaksana tun perak perwira setia tun tuah menggegar segara
tetapi bila si tamak dan si rakus mengganas, Melaka menjadi debu

hari ini 1 malaysia didendangkan di seluruh alam
mencari populariti dan sokongan pemimpin dunia
jika hati muda mu masih khayal diulit kekupu malam
jadilah engkau mat jenin menanti bulan jatuh ke riba

sampai bila melayu akan merdeka di tanah warisan abadi
andai masih mengharap suapan kanan dan kiri
yang di atas minta disokong yg di bawah minta subsidi
bangsa asing bekerja keras melayu mengemis di rumah sendiri

Monday, April 19, 2010

catatan dalam masa

1000 tahun tidak lama dan tidak bermakna
andai engkau tidak berganjak dari noktah itu
seumur hidup engkau bisa terlepas dalam senafas
dan engkau meminta agar diberi peluang kedua
dan tanpa engkau sedar selama ini
beribu peluang di depan mata datang dan pergi
cuma engkau yang buta tuli tak mengerti
bukankah malam dan siang menjadi saksi
tingkah mu terhadap masa dan usia
Tuhan tidak membiarkan mu bagai bongkah batu
bukankah akal mu masih di kepala..?
bukankah tulang empat kerat mu masih bekerja..?
dan lidah mu masih lancar berbicara
perutmu juga tidak pernah merasai lapar
kerongkong mu tidak pernah menderita dahaga
justeru..engkau kira dunia ini tempat berfoya
selagi ada selera tidak kira apa, berapa, milik siapa..
bukankah saban hari ada berita nestapa
jiwa-jiwa yang fana berterbangan di lebuhraya
mereka dulu pernah mengira ah! aku masih muda
kini sekujur jasad yang reput berserakan bertingkah tulang
entah di mana, apakah nasib jiwa yang dulu merajalela
wahai mata yang memerhati dan telinga yang mendengar
jangan abaikan pesanan dari atas langit dan bawah bumi
Quraan itu sumber hidup zikrul maut itu ubat mati
andai engkau mencintai hidup, dakaplah Kitab ini
andai engkau takut mati, bacalah Kitab ini
andai engkau ingin kembali, ikuti pimpinan Imam ini
andai hidup, engkau bahagia: andai mati, engkau ke syorga
ingatlah tempat tinggal segala binatang melata, ular dan kala
pemutus kelazatan, pemisah kasih, pemusnah cita-cita
hanya bagi jiwa yang sejahtera, inilah masa
impian para pengasih hasrat para pencinta
1000 tahun umpama sekilas pandangan pemutus jiwa
dan kini aku di naungi rahmatNya menatap WajahNya..

Wednesday, March 31, 2010

aku sekadar mengingatkan diriku-1

assalamu'alaikum wahai saudaraku seluruh umat Islam
apa khabar? moga sejahtera luar dan dalam
apakah hari ini engkau lebih baik dari semalam
berteguhlah dalam iman, nasib mu tak tenggelam

aku di sini bukan contoh terbaik untuk kalian
cuma insan biasa penuh dosa musafir di jalan
hidup bukan hiburan tapi ikhtiar cari bekalan
malaikatmaut datang anak isteri harta ditinggalkan

makan dan pakai adalah kerisauan kita sejak dulu
dari muda sampai tua mengapa terus terlajak melulu
cari wang halal haram melintang patah membujur lalu
badan longlai jiwa lara tua kerepot masih tak tau malu

anak kita sudah besar mereka mau jadi macam kita
hidup senang mewah glamer dan banyak harta
mereka tak sedar kerana anak kita bersengkang mata
malang mereka tak faham, cinta dunia jiwa jadi buta

hidup ini tak kekal setiap yang hidup pasti akan mati
jasad akan tua dan mati ruh kembali ke alam yang pasti
hanya iman dan amal soleh jadi harapan di akhirat nanti
harta dan anak ditinggalkan pangkat dan nama tidak bererti

Maha Kasih Allah kepada kita diturunkan Quran yang mulia
buat panduan hidup agar terpimpin dan sejahtera
hidup dunia jadi mulia kembali ke akhirat masuk syurga
hidup hatimu dengan nur Quran rahmat Allah menaungi sentiasa.

Wednesday, January 20, 2010

ini aku

dalam transisi ini kegawatan sungguh terasa menerjah qalbu
waktu begitu pantas meninggalkan diri yang masih termangu
jiwa-jiwa silih berganti datang pergi meninggalkan dunia yang beku
aku yang masih di sini mengira untung nasib yang belum tentu

belum cukup rasanya persediaan untuk ku jalani denai penuh ranjau
masa tidak menanti sesiapa pun dan aku hingga kini masih di rantau
jasad yang longlai ini seakan tidak mampu menahan gejolak sasau
teguh hati kukuh jiwa tegar beriman agar dunia akhirat tak terpelau

di ambang sore awan berarak dan mentari merah mulai sirna
alam yang kian tua mulai mempamer rahasianya dan aku terkesima
setelah tiga dekad aku bertarung jihad ku belum sampai kemana
mungkin sudah sampai masanya aku tawakkuf dari kesibukan dunia

terang cahaya rembulan tidak memberi erti andai mata terpejam
sinar mentari tidak membawa makna andai usaha hangat tahi ayam
tubuh sasa sekedar tontonan jika buah fikir gersang hati suram
kaki beku tangan kaku lidah kelu cita-cita karam di lautan dalam

bangunlah sedarlah tobatlah, tanah air ini masih menjadi pilihan
lihatlah jutaan warga pati berduyun merata ceruk bergelandangan
terusir dari tanah air oleh nasib diri yang tidak seindah pandangan
demi membela generasi dan maruah diri, nyawa rela dikorbankan

dalam transisi ini ribut badai datang menerpa bukan membunuhku
aku berpencak di gelanggang nyawa tergantung di hujung kuku
biar ketitisan darah terakhir, taming sari merobek jantungku
biar putih tulang jangan putih mata, ini aku, anak abah dan ibuku.

Thursday, January 7, 2010

getarasa tahun baru..

tahun baru ini begitu pantas, telah seminggu berlalu
mengapa sejak kemarin engkau masih begitu
apakah langit yang mendung kini tambah jerebu

wajah itu hari ini tampak setahun lebih tua
entah apa yang terhijab di sebalik senyum tawa
dikelilingi teman2 yang suku abad lebih muda

jangan tuntutan dunia mengikat kaki mu yang ketar
tahun baru ini menjanjikan cabaran yang sukar
mengapa tekad dan hasrat mu masih samar

kesibukan2 dan urusan keluarga entah bila surut
sejak dua puluh tahun sampai kini masih diturut
tanpa sadar modal umur semakin hari semakin susut

mungkin jiwa mu terlena dalam belaian kekasih
runtunan hasrat yang melonjak ke bebayang yang putih
anehnya manusia..kerna dunia tak pernah kenal letih

sesekali azam tahun lalu mengimbas bagai bayu malam
sedikit senyum mengulum bila tergambar masjidil haram
masih terasa2 sayu yang menerjah tika lewat bab-us salam

apakah tahun baru ini tidak menjanjikan anjakan
kaki yang telah lama tidak menempuh sayap malaikat di jalanan
rindu rasanya tika qiam di balik tembok batu di perbatasan

bukankah telah engkau pahat tekad di pintu kaabah
di bawah bebayang pancur mas panjatkan doa tenang dalam payah
kucupan wada' di hajrul-aswad, tenang dalam sabar merentas kiswah

entah bila jihad qital dan syahid yang ditunggu bakal mendatang
yang pasti nafsu dan syaitan belum pernah berhenti menentang
demi Dia di tanganNya semua jiwa, hati mujahid tak pernah gersang

langit yang biru beransur kelam dalam sinar mentari yang dingin
hati yang meniti perbatasan langit terbang tinggi bersama angin
terfana dalam kilasan cahaya arasy, memandang dunia tak lagi ingin

aduhai teman, ayuhlah berjuang, lupakan semua cita-cita cinta
mulakan langkahmu malam ini, tika manusia terlena dalam leka
teteskan airmata penyejuk jiwa yang meronta mencari merdeka.