Tuesday, May 26, 2009

si fakir dan Tuan Punya Gedung

semalam,
si fakir itu
sebelah kakinya
di rimba belukar
sebelah lagi
di denai berlumpur;

hari ini,
si fakir itu
menjejak lebuhraya
menuju kota;
hasratnya..
memasuki pintu gedung
dengan berkaki ayam.

sejak sekian lama
bingkisan dikirim
lewat angin sepoi
dan kilat yang menyambar..
hari ini
seakan diterima undangan
Tuan Punya Gedung.

esok..
si fakir bakal
tercegat dan terfana
di kaki menara gedung
dengan cuma berkaki ayam;
menyimpan hasrat
Tuan Punya Gedung
membuka pintu kota..

berbekal kad undangan
dari Tuan Punya Gedung
si fakir yang berkaki ayam
bertambah fakirnya
di pintu kota.

Tuesday, May 19, 2009

wahai pencinta yang tidur

bangun lah..
wahai pencinta yang tidur,
bagaimana bisa tidur..?
jika benar ada cinta...

berjalan lah..
cinta itu adalah jalan,
kaki mu adalah hasrat
dan rindu mu adalah tenaga
iman dan akal mu cahaya
Qur'an dan Sunnah pedoman..

tahukah kamu
wahai pencinta..?
menanti mu di jalan ini,
jurang yang dalam
gurun yang tandus
gunung yang tinggi
lembah beronak duri
lautan berapi..

terus lah berjalan..
biar dunia mu gugur
jasad mu terkubur
selagi hasrat membara
rindu membakar,
isra' kan jiwa mu
mi'raj kan hati mu..

sabar lah..
rasai lah..
hebatnya pengorbanan,
kelak sampai masa
di hujung jalan cinta
kau kehilangan diri mu;
lalu kau temui Dia..






Monday, May 18, 2009

laungan cinta tanpa suara

di bandar ini,
aku cuma pengemis
yang tak punya tangan
untuk menghulur;
tak punya lidah
untuk meminta;
hanya mata dan hati
yang mengharap...

sesungguhnya,
pada ku hanya ada
secebis cinta pengemis tua
dan usia senja yang
bakal berakhir...

pakaian yang robek ini
membalut hatiku
dengan hangat cinta;
moga malam ini
salju tidak membeku
air mata yang cuma setetes...

moga,
zaman yang berlalu
tidak menghancurkan
tulang belulangku
yang jadi tugu cinta
di pinggir jalan ke bandar ini;
agar para pencari cinta
bisa mendengar
laungan cinta tanpa suara
dari tengkorak
si pengemis yang fana..

Wednesday, May 13, 2009

cinta bukan lembah beracun

cinta..
bukan lembah beracun
yang membunuh
tetapi gunung intan
yang meminta korban

andai kaki mu longlai
usah gagahi gunung itu
jangan mimpi mencapai intan
kalau jiwa mu mamai
usah tangisi nasib mu
kesedihan meracun hidup mu
membelenggu kudrat mu

gunung intan
hanya untuk pejuang
yang enggan tewas
biar mati 1000 kali
urat dawai tulang besi
jiwa raksasa

hati terbang lepas ke arasy
sujud ke Hadirat Ilahi
bawalah kibas syurga
sembelihlah korban
di puncak gunung cinta

darah korban
segar terpancar
runtuh gunung intan
di telapak kaki mu
kau ambil hanya cinta
yang berharga.





Tuesday, May 12, 2009

suatu hari di atas aspal

suatu hari
aku letakkan di atas aspal
beberapa keping wang besi,
lalu berebut manusia
memuliakannya.

suatu hari yang lain
aku letakkan di atas aspal
hati ku,
manusia tidak sadar
dan memijaknya.

manusia
memuliakan wang besi
kerana nilainya,
dan memijak hati ku
kerana fasadnya.

kini..
aku duduk di atas aspal
dan beberapa keping wang besi,
agar manusia
mengajar aku
mengobat
fasad hati ku.

suatu petang, ku beli dosa ku..

di suatu petang
seorang hamba Allah
mempunyai sangkaan baik
terhadap Allah
untuk diri ku;
lalu aku beli
sangkaan baik itu
dengan harga murah.

hamba Allah itu
memberi aku
senarai 70 kabaair
dan doa selamat.

rupanya
Allah menilai
harga pembelianku
atas sangkaan baik
seorang hamba Allah kepadaNya;
dengan memberitahu
dosa-dosa ku
agar aku selamat
dari azabNya.

aku bakal untung
andai mengetahui
keburukan diri
lewat lidah musuh;
aku bakal celaka
andai diberitahu
kebaikan diri
lewat lidah teman.

aku bakal bahagia
andai ditimpakan
derita dan sedih
oleh Allah;
aku bakal binasa
andai rasa bahagia dan aman
kerana kehebatan diri
yang datang
lewat perasaan.

Monday, May 11, 2009

mereka yang bebas

mereka yang bebas
dari belenggu dan penjara
terbang tinggi dan jauh
tidak ingin kembali.

mereka yang bebas
memberi dengan kemurahan hati
tidak menghitung dan mengharap
mengambil dari khazanah Ilahi.

mereka yang bebas
tidak terkesan lagi
masa dan suasana, ada atau tiada
semua kemungkinan duniawi
sama saja baginya.

mereka yang bebas
jadi hamba yang setia dan tulus
dengan jiwa yang rela dan cinta
sehingga penghambaan itu
membebaskan jasad, ruh dan hatinya.

mereka yang bebas
terbang lepas ke arasy
sedang jasad mereka di bumi
mati sebelum mati
berbaring,duduk dan berdiri
dengan perintah Ilahi.

Sunday, May 10, 2009

nafsu

nafsu..

umpama bebayang jasadmu
yang mengikuti dan menghantui
berdiri, berjalan dan berlari
di bawah sinar mentari.

pergilah kepada mentari
hapuskan jasadmu dalam cahaya
biar bebayang jadi fatamorgana
mendahului pandangan mata.

pergilah kepada awan
berlindung dalam redupnya
biar bebayang jadi pelangi
menghiasi pepenjuru langit.

nafsu..

umpama bebayang, fatamorgana dan pelangi
di bawah sinar mentari
tidak mampu dicapai jari
sepanjang hidup engkau berlari.

bila jasad dimamah bumi
tiada lagi bebayang, fatamorgana dan pelangi
hanya atsar bekas telapak kaki
merakam peristiwa yang terjadi.

nafsu..

sekadar pemacu hidup
horizon bukan hujung dunia
perjalanan dan masa yang berlalu
mengumpulkan bukti dan saksi.

musafir

ketika mentari hampir rembang
panas bumi yang terbakar
hanya bebayang pohon rimbun
dan air yang sejuk segar
kehijauan dan riak-riak yang dikejar
hanya fatamorgana.

musafir melayan lelah
jangan terlena dalam angan
kolam air dingin dan bebayang pohon
itu bukan dunia mu
perjalanan masih jauh.

rembang mentari takkan lama
mentari petang dengan bebayang panjang
malam pasti menjelma
kejarlah mentari merah
kehidupan yang cemerlang di horizon.

masa begitu pantas berlalu
musafir yang berkaki ayam
ditelan gelap malam
terlena di bawah pohon rimbun
dan kolam air dingin.

malam ini..
bulan bintang menjadi teman
di bawah pohon rimbun
dan kolam air dingin
musafir terus berjalan
jiwa, rasa dan hati
rukuk, sujud dan berdiri.

Monday, May 4, 2009

rajuk - 3

hati ku hanyut bersama ombak,
karam di laut menjadi ikan;
zahirnya ya batinnya tidak,
hati ku turut mati tak makan.

hati ku jatuh di lereng curam,
di bawa angin entah ke mana;
jadi igauan di kala malam,
siang menjadi fatamorgana.

hati ku campak di kawah membakar,
tersangkut di pucuk kayu;
kuntum kasih mula mekar,
hujan tak turun kering layu.

hati ku beku di everest,
bersemadi di salji nan putih;
no mortal can forever last,
terkubur pencinta bersama kasih.

hati ku kering dalam ribut pasir,
terhimpun menjadi tugu;
mengarang kasih dalam syair,
mengutus rindu dalam lagu.

hati ku terfana di multazam,
kaabah ku dakap di hijir ismail;
selagi ada tawakkal dan azam,
mendaki langit tidak mustahil.



rajuk - 2

ku bawa hati ku ke laut
lalu ku hanyutkan bersama ombak
di jeti kasih ku bertaut
airnya lepas karangnya tidak

ku bawa hati ku ke gunung
lalu ku jatuhkan di lereng curam
siang malam duduk termenung
tubuh lesu wajah pun muram

ku bawa hati ku ke puncak merapi
lalu ku campakkan di kawah membakar
seluruh dunia ku rasa sepi
rindu di kalbu jauh berakar

ku bawa hati ku ke himalaya
lalu ku biarkan beku di everest
hanya Tuhan Yang Maha Kaya
deep in my heart you're the dearest

ku bawa hati ke gurun sahara
lalu ku biarkan kering dalam ribut pasir
ku serukan cinta tanpa suara
nafas ku terbang bersama angin berdesir

ku bawa hati ku ke kaabah
lalu ku biarkan ia cair dan terfana di multazam
hati yang kasih takkan berubah
air mata rindu berlinang di hujung malam

rajuk - 1

ku bawa hati ku ke laut
lalu ku hanyutkan bersama ombak

ku bawa hati ku ke gunung
lalu ku jatuhkan di lereng curam

ku bawa hati ku ke puncak merapi
lalu ku campakkan di kawah membakar

ku bawa hati ku ke himalaya
lalu ku biarkan beku di everest

ku bawa hati ku ke gurun sahara
lalu ku biarkan kering dalam ribut pasir

ku bawa hati ku ke kaabah
lalu ku biarkan ia cair dan terfana di multazam

Sunday, May 3, 2009

takaza di kedai gunting

petang itu, kerna keperluan
aku mengunjungi kedai gunting rambut bangsa india,
agamanya?
tidak dapat ku pastikan.

ku lihat wajah-wajah..
tiada iras wajah-wajah sunnah;
tiada bekas wajah-wajah solat;
hanya misai melintang dan wajah garang.

di persekitaran..
tiada wafak ' penggalak rezeki dan penghalau hantu';
tiada ayat suci AlQuran.

mungkin mereka hindu,
atau tiada kepercayaan.

kini,
apakah aku datang sekedar keperluan,
atau takaza yang kontan..?

ku lihat dalam hati ku,
apakah ada kasih..

bukankah kita sesama umat Muhammad SAW..?
andai dia masih hidup, tentu didatangi kedai gunting ini
kerna kasih..

mungkin di sini tiada abu jahal dan abu lahab.
mungkin hanya jiwa-jiwa yang kelam, kosong dan kesepian..

dengan sedikit cetusan kasih yang tulus,
dan beberapa perkataan yang hikmah,
mungkin membawa pimpinan kepada iman.

ku lihat dalam hati ku,
kasih yang ku semai belum bertunas..

Insyaallah, kan ku datangi lagi,
kedai gunting ini,
dengan kasih,
dengan beberapa perkataan yang hikmah,
demi menunaikan takaza yang tuntas..