di bandar ini,
aku cuma pengemis
yang tak punya tangan
untuk menghulur;
tak punya lidah
untuk meminta;
hanya mata dan hati
yang mengharap...
sesungguhnya,
pada ku hanya ada
secebis cinta pengemis tua
dan usia senja yang
bakal berakhir...
pakaian yang robek ini
membalut hatiku
dengan hangat cinta;
moga malam ini
salju tidak membeku
air mata yang cuma setetes...
moga,
zaman yang berlalu
tidak menghancurkan
tulang belulangku
yang jadi tugu cinta
di pinggir jalan ke bandar ini;
agar para pencari cinta
bisa mendengar
laungan cinta tanpa suara
dari tengkorak
si pengemis yang fana..
Monday, May 18, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment