tahun baru ini begitu pantas, telah seminggu berlalu
mengapa sejak kemarin engkau masih begitu
apakah langit yang mendung kini tambah jerebu
wajah itu hari ini tampak setahun lebih tua
entah apa yang terhijab di sebalik senyum tawa
dikelilingi teman2 yang suku abad lebih muda
jangan tuntutan dunia mengikat kaki mu yang ketar
tahun baru ini menjanjikan cabaran yang sukar
mengapa tekad dan hasrat mu masih samar
kesibukan2 dan urusan keluarga entah bila surut
sejak dua puluh tahun sampai kini masih diturut
tanpa sadar modal umur semakin hari semakin susut
mungkin jiwa mu terlena dalam belaian kekasih
runtunan hasrat yang melonjak ke bebayang yang putih
anehnya manusia..kerna dunia tak pernah kenal letih
sesekali azam tahun lalu mengimbas bagai bayu malam
sedikit senyum mengulum bila tergambar masjidil haram
masih terasa2 sayu yang menerjah tika lewat bab-us salam
apakah tahun baru ini tidak menjanjikan anjakan
kaki yang telah lama tidak menempuh sayap malaikat di jalanan
rindu rasanya tika qiam di balik tembok batu di perbatasan
bukankah telah engkau pahat tekad di pintu kaabah
di bawah bebayang pancur mas panjatkan doa tenang dalam payah
kucupan wada' di hajrul-aswad, tenang dalam sabar merentas kiswah
entah bila jihad qital dan syahid yang ditunggu bakal mendatang
yang pasti nafsu dan syaitan belum pernah berhenti menentang
demi Dia di tanganNya semua jiwa, hati mujahid tak pernah gersang
langit yang biru beransur kelam dalam sinar mentari yang dingin
hati yang meniti perbatasan langit terbang tinggi bersama angin
terfana dalam kilasan cahaya arasy, memandang dunia tak lagi ingin
aduhai teman, ayuhlah berjuang, lupakan semua cita-cita cinta
mulakan langkahmu malam ini, tika manusia terlena dalam leka
teteskan airmata penyejuk jiwa yang meronta mencari merdeka.
Thursday, January 7, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment