Sunday, September 13, 2009

tamu di malam ramadan

tetamu itu telah datang
mencari hati yang jaga
tidak melihat baju raya
perabot dan langsir baru
kita mencari dengan mata
dia mencari nur qalbu
walau sebesar biji sawi
terbenam di dasar hati
malam itu ramai jasad
rukuk, sujud dan berdiri
dan mata2 yang basah
doa antara baris kata
rintihan dalam suara
kata hati tak terungkap
hasrat antara iman dan ihtisab
pembeda antara dua cinta
dunia fana akhirat yang baqa
malam itu sang pencinta
asyik kata dalam pasrah
malang sang pendusta
masih diulit mimpi indah
ramadan oh ramadan
saban tahun memberi harapan
umat akhir zaman
masih alpa dalam kesenangan
makan kenyang tidur lena
kini lebaran menjelang
lailatul qadar pergi jua
hanya sang pencinta tetap setia
qiam di perbatasan
hingga saat terakhir
mendayu alunan takbir.

No comments:

Post a Comment