Tuesday, November 17, 2009

hidupmu, luruskanlah

saat-saat yang mendatang silih berganti
bersama bingkisan kasih sang kekasih
mengetuk jiwa alpa dalam lena dunia
umpama tetesan air hujan yang berkah
menyegar rerumput yang kering layu
bahana mentari sadis yang membakar
jiwa-jiwa yang sekian lama terkesima
pada fatamorgana yang mengalir bagai air
hari demi hari nafsu dituruti dijejaki
sampai usia senja habis entah di mana
engkau terdampar dihempas badai
bagai sesampah yang mudik ketika pasang
lalu tersangkut di celah pepohon bakau
membusuk, mereput, terbuang dan dilupakan
teman, kekayaan kita berada di atas lidah dan hati
luruskan lidah mu dengan kalimah tahmid
luruskan hatimu dengan kalimah tauhid
Dia, akan meluruskan hidupmu dengan Quraan
memimpinmu dengan Sunnah Rasul Pilihan SAW
sesungguhnya hidup ini dan dunia yang menjadi wadahnya
hanyalah kesenangan yang secebis cuma
dan engkau bisa terlena oleh belaian palsu hawa
apakah enagkau rela korbankan jiwamu di altar kebatilan?
ingatlah, nafas ini dan jejak ini bakal ditanya kemana hala tujunya
dan keperluan hidup yang ringkas ini juga tidak dilupakan
oh ayah, sungguh aku telah menyaksikan betapa telapak tangan mu
hampa tidak membawa walau sebutir beras ke sana
walau saban hari seusia hidupmu engkau memperjuangkannya
maka hari ini aku tidak rela, zuriatmu yang kerdil
memilih jalan berliku yang telah banyak makan korban
biarlah umat manusia dengan nasib untungnya
dan biarlah aku memilih jalan yang besar dan lurus ini
dan aku ikuti jejak langkah mereka yang mencapai syurga..

1 comment: